Tuesday, July 2, 2013

Mengapa Korupsi Sulit di Berantas di Indonesia



         Korupsi di Indonesia sekarang ini memang sudah seperti jamur yang sulit dihilangkan di negara kita. Dimana-mana kita selalu mendengar berita mengenai korupsi yang dilakukan seseorang ataupun lembaga. Korupsi sudah seperti makanan  sehari-hari bagi masyarakat kita. Berbagai macam masalah korupsi selalu saja ada setiap harinya. Kita mengetahui contoh kasus-kasus besar korupsi seperti Bank Century, Hambalang, dan lain-lain yang belum diselesaikan hingga saat ini juga. Namun diperhatikan sekarang ini korupsi tidak hanya dilakukan pemerintah atau perusahaan-perusahaan besar saja, dari kalangan masyarakat pun sering kita jumpai hal-hal berbau korupsi. Seperti misalnya, seorang guru yang bertugas untuk membeli peralatan sekolah namun pada saat pembayaran ia meminta nota kosong kepada penjual agar ia bisa menulis sendiri harga dari peralatan tersebut. Hal tersebut sudah dapat dikatakan sebagai tindakan korupsi. Seharusnya dia malu karena dia adalah seorang pendidik.
            Dilihat dari contoh kasus diatas sendiri kita dapat melihat mengapa korupsi sulit diberantas di Indonesia. Semua diakibatkan oleh bentuk moral yang buruk. Bagaimana dari seorang pendidik saja melakukan hal seperti itu. Kebanyakan di sekolah di Indonesia hanya mengajarkan pelajaran formal saja. Memang pembentukan moral pun dilakukan oleh sekolah. Namun kebanyakan sepertinya hanya bentuk formalitas saja. Pembentukan moral yang sesungguhnya jarang diterapkan pendidik kepada siswa. Lihat saja di sekeliling kita, remaja-remaja Indonesia. Mereka banyak sekali yang memiliki moral yang kurang baik. Hanya egoisme yang ada. Dari moral yang tidak dilatih dapat menimbulkan sikap-sikap yang tidak terpuji nantinya di masa depan, seperti korupsi. Memiliki kepintaran tanpa didasarkan bentuk moral yang baik hanya akan sia-sia saja nantinya. Hanya dapat merusak bangsa nantinya. Dan seharusnya seorang pendidik maupun seorang yang dilihat oleh seluruh masyarakatnya, memberikan contoh perilaku yang baik untuk di lihat. Sehingga dari rakyatnya pun sendiri akan memiliki moral yang baik.
            Kurang tegasnya hukum juga menjadi salah satu penyebab korupsi susah diberantas. Banyak pelaku-pelaku korupsi yang diperlakukan tidak semestinya. Pemberian pidana terhadap  mereka yang tidak adil dan tidak sesuai hukum. Kadang-kadang di dalam sebuah hukum pun terjadi yang namanya ‘suap-menyuap’. How pathetic we are. Seharusnya penegak hukum menjalankan hukum dengan seadil-adilnya. Seperti misalnya seorang nenek yang mencuri cokelat diadii tidak adil bila dibandingkan dengan seorang korupsi. Dan lebih tidak adilnya lagi, diketahui akhir-akhir ini ternyata penjara untuk para koruptor telah difasilitasi lakanya fasilitas hotel. Betapa buruknya hukum negara ini. Seharusnya untuk para koruptor dihukum seberat-beratnya, seadil-adilnya agar mereka tidak berani untuk mengulangi kesalahan mereka itu. DI rehabilitasi juga dapat menjadi tindakan yang harus dilakukan. Pembentukan ulang moral yang harus ditanamkan di diri mereka masing-masing. Bukannya diberikan kemewahan kepada para koruptor yang tidak tahu keprikemanusiaan itu. Hanya membuat mereka tidak jera saja.
            Sungguh korupsi negara ini benar-benar dijadikan sebagai sebuah tradisi. Bentuk moral dan penegakan hukum yang kurang di Indonesia. Masyarakat yang kurang peka terhadap sekelilingnya, benar-benar membuat korupsi menjamur dimana-mana. Kita harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negara kita. Dengan memiliki rasa nasionalisme kita akan berpikir untuk tidak merusak negara ini dengan memakan uang rakyat seperti itu. Kesadaran utnuk membantu sesama pun akan timbul. Bersama-sama, bergotong royong membangun negara ini, memberantas kemiskinan negara ini. Buka mata kita, buka telinga kita. Banyak yang harus diperbaiki negara kita. Sebagai generasi muda, tidak sepatutnya kita meniru hal-hal memalukan seperti korupsi itu. Bangunlah akhlakul karimah sebagai benteng kita nantinya.

No comments:

Post a Comment