Dari
beberapa contoh kasus seperti kasus Tuntut Pemekaran Suku Arfak Ancam Pisah
dari NKRI, GAM hingga Tawuran antara SMA 6 dan SMA 70 dapat kita lihat bahwa masih banyak masalah-masalah persatuan di
Indonesia ini. Sila ketiga dari pancasila seharusnya bisa menjadi pedoman bagi
masyarakat Indonesia untuk bersatu. Dari Sabang sampai Merauke harus saling
bahu-membahu, berpegang tangan bersama untuk membantu kemakmuran dan
kesejahteraan bangsa ini. Seperti pada kasus suku Arfak, seharusnya pemerintah
harus lebih memperhatikan masalah seperti itu. Apabila suku Arfak memisahkan
diri dari Indonesia, kita akan kehilangan budaya. Kehilangan budaya berarti
kehilangan rasa bersatu untuk negeri ini.
Demikian
dengan peristiwa
GAM di Aceh menunjukan bahwa sila ke-3 dalam pancasila yang sebagaimana kita
ketahui bahwa pancasila adalah landasan negara Republik Indonesia menjadi
tergoyahkan. Karena GAM memilih NAD untuk merdeka sendiri. Artinya mereka ingin
pisah dari NKRI dan membuat wilayah sendiri. Hal ini dikarenakan karena
kurangnya rasa solidaritas antar masyarakat, keegoisan dan merasa menang
sendiri. Padahal GAM ini sudah berulang kali di ajak berdamai. Tetapi semua
tetap gagal karena hal sepele. Hal ini sunggu sangat ironis karena GAM dan
POLRI saling berperang di negaranya sendiri.
Persatuan
Indonesia pun kini dipertanyakan, apakah pemerintah mampu mengatasinya? Dan
bagaimana cara mengatasinya? Kita sebagai rakyat jangan mau diam saja!
Indonesia merdeka dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Kita sudah sangat
sering mendengar kata-kata seperti itu. Meskinya kita berkaca kepada diri kita
masing-masing. Apa yang sudah kita lakukan untuk Indonesia? Apa kita sudah
memilih pemimpin yang benar-benar membuat Negara kita maju? Jangan hanya
menyalahkan pemimpin yang jelas-jelas telah kita pilih. Kita hanya membebankan
semua urusan Negara kepada pemerintah. Mana kata-kata Indonesia merdeka oleh
rakyat? Negara maju, sejahtera, rukun, damai dan tentram bukan murni usaha
pemerintah! Hal tersebut akan terjadi jika semua rakyat saling mendukung dan
berkerjasama dengan pemerintah. Karena Indonesia milik semua rakyat Indonesia
bukan milik golongan tertentu.
Masih banyak masalah yang membuat persatuan
Indonesia pecah, padahal sudah sangat jelas di dalam dasar negara kita yaitu
pancasila, di sila ketiga terdapat persatuan Indonesia. Di zaman sekarang
sepertinya warga negara Indonesia tidak lagi mengamalkan nilai pancasila, ini
terbukti dari banyaknya kasus tentang pecahnya persatuan di negara ini. Seperti
contohnya tawuran pelajar tersebut, ini bukanlah pertama kalinya kedua SMA ini
tawuran. Mereka sudah sering kali melakukan tawuran antar siswa seperti ini.
Jadi ini sudah menjadi tradisi dan seperti dendam bagi kedua SMA tersebut.
mengapa para pemuda ini malah membuat persatuan Indonesia hancur. Seharusnya
para pemuda ini lah yang bersatu dan meneruskan cita-cita bangsa ini. Jika
masalah ini tidak cepat diselesaikan dengan tuntas, dikhawatirkan akan terulang
masalah seperti untuk kesekian kalinya. Seharusnya para guru dari kedua belah
pihak bisa mengajak siswanya untuk menyesaikan masalah ini secara baik-baik dan
damai agar masalah seperti ini tidak terjadi lagi. Dan juga para orangtua murid
bisa membimbing dan mendidik anaknya agar terhindar dari tawuran pelajar ini.
Jika cara ini tidak berhasil maka pemerintah harus mengadakan suatu pertemuan
yang dihadiri oleh kedua belah pihak dan menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan damai.
No comments:
Post a Comment