Thursday, January 24, 2013

100 Hari Jokowi-Ahok



Tanggal 22 Januari kemarin, tepat 100 hari kepemimpinan Jokowi-Ahok di DKI Jakarta. Tentu ada hasil positif dan negatif selama 100 hari kepemimpinan mereka. Memang 100 hari tidak bisa menjadi ukuran waktu keberhasilan Jokowi-Ahok, tapi paling tidak 100 hari bisa menjadi start untuk penilaian apakah Jokowi-Ahok akan berhasil memimpin Jakarta di satu periode, atau butuh 2 periode supaya tuntas permasalahan DKI Jakarta.
Berikut ini kinerja positif dan negatif kepemimpinan Jokowi-ahok selama 100 hari memimpin DKI Jakarta :
+++ Positif (hanya sebagian, masih banyak yang belum ditulis disini)
- Jokowi-Basuki sudah menunjukkan kinerja cepat, tanggap dan tahu prioritas
- Beberapa kebijakan, baik makro maupun mikro telah diputuskan.
- Pada Oktober, Kartu Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar sudah didistribusikan.
- Menaikkan upah buruh menjadi 2.2 juta rupiah
- Ada pengerukan sungai, dan normalisasi kali.
- Menjajagi Deep Tunnel terowongan multifungsi.
- Dalam soal transportasi publik, akan ada penambahan 1000 armada Transjakarta, meneruskan konsesi pembuatan monorail, dan menyetujui pembangunan MRT.
- Memproses pembangunan jalan tol yang sudah ditetapkan pada era Fauzi Bowo.
- Pembenahan internal birokrasi dan turun langsung ke masyarakat, agar bisa merasakan langsung denyut masalah warga Jakarta
— Negatif (hanya ada 2)
- Banjir di seantero Jakarta selama beberapa hari
- Macet parah saat jam pagi berangkat kantor, siang hari istirahat kantor, sore dan malam hari pulang kantor merata di jalan-jalan Jakarta
Melihat sudah banyak langkah-langkah awal yang dilakukan oleh Jokowi yang tujuannya untuk membuat Jakarta lebih baik, lebih rapi, lebih manusiawi, dan lebih metropolitan sementara banjir dan macet sebagai masalah utama Jakarta tak bisa dihilangkan dalam waktu cepat, saya kira masyarakat Jakarta akan setuju jika memberi kesempatan baik kepada Jokowi atau Ahok untuk memimpin Jakarta selama 2 periode, kalo perlu 3 periode, supaya tujuan-tujuan jangka panjang menjadikan Jakarta kota megapolitan seperti Singapura, Hongkong, Shanghai, Melbourne dan New York tercapai.

No comments:

Post a Comment