Wajah Koperasi Indonesia Saat Ini
A.
Perkembangan koperasi Indonesia
Sampai
dengan bulan November 2001, jumlah koperasi di seluruh Indonesia tercatat
sebanyak 103.000 unit lebih, dengan jumlah keanggotaan ada sebanyak 26.000.000
orang. Jumlah itu jika dibanding dengan jumlah koperasi per-Desember 1998
mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat. Dengan melihat hal itu kita
dapat mengetahui perkembangan koperasi di Indonesia mengalami kemajuan.
Walaupun
begitu, perkembangan koperasi di Indonesia masih mengalami pasang surut di
dalam sejarahnya. Dalam perjalanannya, perkembangan koperasi Indonesia ini
memiliki ruang lingkup usaha yang berbeda-beda dari waktu ke waktu tergantung
pada kondisi lingkungan bangsa Indonesia. Perkembangan koperasi Indonesia
terjadi sesuai perubahan zaman dan kebutuhan.
Dahulu
koperasi hanya menekankan pada kegiatan simpan pinjam. Keadaaan koperasi simpan-pinjam
di Indonesia cukup sulit. Meski banyak koperasi dalam posisi kuat dan
menguntungkan, namun lebih banyak lagi yang berada dalam kondisi lemah dan
sangat tergantung dana dari pemerintah. Untuk menuju keadaan yang lebih baik
mungkin diperlukan pengawasan yang lebih ketat serta membentuk asuransi
deposan. Kemudian setelah koperasi simpan pinjam, koperasi berkembang menjadi
koperasi serba usaha yang juga menyediakan barang-barang konsumsi. Namun
sekarang koperasi Indonesia mulai merambah pada penyediaan barang-barang untuk
keperluan produksi.
Perkembangan
koperasi Indonesia berbeda jauh dengan perkembangan pada bidang lain. Yaitu
sama-sama menuju perubahan yang lebih baik. Mengubah sistem yang tidak baik
kemudian disesuaikan dengan keadaan yang sedang terjadi.
Perubahan atau perkembangan koperasi Indonesia tidak terjadi
tanpa alasan. Semua itu dilakuakan agar sistem perkoperasian di Indonesia yang
merupakan warisan bangsa penjajah menjadi lebih baik di tangan rakyat
Indonesia.
B.
Permasalahan Koperasi
di Indonesia Saat Ini
Koperasi
sebagai salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asas kekeluargaan dewasa
ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, di Indonesia maupun dunia.
Eksistensi koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan dalam pembangunan
Indonesia. Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang menyatukan rakyat yang memiliki
ekonomi lemah, koperasi telah membantu membangun ekonomi negara–negara di dunia
baik negara maju maupun negara berkembang. Bahkan sekarang koperasi di negara–negara
maju tidak hanya sebagai unit ekonomi kecil lagi tetapi sudah berkembang
menjadi unit ekonomi yang besar, strategis dan punya daya saing dengan
perusahaan – perusahaan skala besar.
Di
Indonesia koperasi menjadi salah satu unit ekonomi yang mempunyai peran besar
dalam memakmurkan negara ini sejak zaman penjajahan hingga sekarang. Walaupun
di Indonesia perkembangan koperasi maju, namun tidak sepesat perkembangan
koperasi di Negara-negara maju. Kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat
memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang ada di
Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi kini tidak aktif. Hal ini disebabkan mungkin dari
pengelolaan yang kurang profesional. Hal itu membuat kondisi koperasi di
Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Ini disebabkan oleh beberapa hal
yaitu:
1. Gambaran koperasi sebagai ekonomi
kelas dua masih tertanam dalam benak masyarakat Indonesia sehingga menjadi salah
satu penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih
besar, maju dan memiliki daya saing dengan perusahaan-perusahaan besar yang
jumlahnya tidak sedikit di Indonesia ini.
2. Perkembangan koperasi Indonesia yang
berkembang bukan dari kesadaran masyarakat namun berasal dari dukungan
pemerintah yang disosialisasikan ke masyarakat, berbeda dari Negara-negara
maju, koperasi berkembang berdasarkan kesadaran masyarakat untuk saling
membantu dan mensejahterakan yang merupakan dari tujuan koperasi sendiri.
Sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja, berbeda
dengan Indonesia, pemerintah bekerja double, yaitu sebagai mendukung dan
mensosialisasikan untuk masyarakat ke bawah.
3. Tingkat partisipasi anggota koperasi
masih rendah, ini disebabkan sosialisasi
tentang koperasi yang belum maksimal. Masyarakat yang menjadi anggota
hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa,
baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Mereka belum tahu betul bahwa dalam
koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi
menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja
pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana
oleh pengurus karena tanpa partisipasi anggota tidak ada pengawasan dari
anggotanya sendiri terhadap pengurus.
4. Manajemen koperasi yang belum profesional,
ini banyak terjadi pada koperasi-koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki
tingkat pendidikan yang rendah.
5. Pemerintah terlalu memanjakan
koperasi, ini juga menjadi alasan mengapa koperasi Indonesia tidak maju maju.
Koperasi banyak dibantu pemerintah melalui dana-dana segar tanpa pengawasan
terhadap bantuan tersebut, sifat bantuannya tidak wajib dikembalikan, sehingga
koperasi bersifat manja dan tidak mandiri.
Oleh
karena itu kita harus berperan aktif dalam pengembangan koperasi di negeri ini.
Salah satunya dengan ikut serta dalam koperasi.
No comments:
Post a Comment