Seperti kita ketahui bersama ,
keberadaan koperasi dan segala fungsi dan manfaat-manfaat yang terkandung di
dalamnya sepertinya masih belum diketahui dan dipahami oleh masyarakat pada
umumnya. Masyarakat sepertinya hanya mengetahui koperasi dalam bentuk konkretnya
saja tanpa mengetahui apa saja yang terkandung didalamnya. Dan kebanyakan dari
masyarakat pun tidak mau peduli dengan hal itu, terutama masyarakat pedesaan
yang kurang akan tingkat pendidikan dan jangkuan dari dunia luar. Namun banyak
cara yang dapat kita lakukan untuk mensosialisasikan koperasi ini ke masyarakat
luas, khususnya masyarakat pedesaan. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
1.
Penyuluhan dan
Pelatihan ke Lingkungan Pendidikan
Pemerintah
harus sering mengadakan penyuluhan tentang koperasi ke berbagai media. Bisa
dimulai dari sekolah-sekolah. Tidak hanya membangun sebuah koperasi sekolah
saja, tetapi dilakukan seperti semacam seminar kepada siswa agar para siswa
lebih mengetahui apa itu koperasi dan manfaat yang terkandung. Dengan ini
diharapkan para siswa tertarik akan membangun usaha melalui kegiatan operasi
ini. Selain dengan penjelasan tentang koperasi akan lebih baik bila disertai
dengan pelatihan-pelatihan kepada para siswa ini. Dengan pelatihan yang
intensif, para siswa akan lebih kreativitas dalam membangun usaha melalui
koperasi. Dengan meningkatnya kreativitas maka tingkat kualitas koperasi pun
akan meningkat. Apabila dari lingkungan pendidikan seperti sekolah saja dapat
membangun koperasi melalui siswa-siswi tersebut, maka kedepannya dalam mengolah
koperasi secara luas akan lebih mudah. Para siswa ini akan saling berbagai
dengan lingkungan sekitarnya mengenai koperasi ini.
2.
Penyuluhan dan
Pelatihan di Desa-Desa Terpencil
Setelah
penyuluhan dan pelatihan di lingkungan pendidkan sebagai awal, langkah
selanjutnya adalah mencapai masyarakat pedesaan hinga ke pelosok-pelosoknya.
Dalam hal ini harus ada lembaga khusus untuk menangani masalah ini. Koperasi
merupakan salah satu pilar ekonomi bangsa ini, sudah sewajarnya dalam menangani
masalah koperasi pemerintah harus menggunakan sumber daya secara maksimal pula.
Dengan lembaga publikasi ini, pengetahuan tentang koperasi ke desa-desa
terpencil akan mudah terjangkau dan dilakukan dengan profesional. Kegiatan ini
dapat dimulai dengan diadakannya kegiatan-kegiatan menarik seputar koperasi.
Sebagian besar penduduk desa lebih menyukai hal-hal menarik dibandingkan dengan
hal yang membosankan. Kegiatannya dapat berupa bincang-bincang mengenai
koperasi dalam sebuah rangkaian acara unik dan terdapat games-games didalamnya.
Setelah
itu adakan pelatihan secara intensif terhadapa para masyarakat ini, dengan
pengawasan yang terkontrol. Diharapkan agar penduduk desa ini mengerti ebgitu
banyak manfaat yang dapat diambil dari koperasi ini. Terutama koperasi
simpan-pinjam yang sangat dibutuhkan dilingkungan pedesaan. Masalah besar bagi
lingkungan yang jauh dari tangan pemerintah pasti memiliki masalah besar dalam
hal investasi. Maka dari itu penjelasan informasi tentang koperasi simpan-pinjam
ini pasti amat sangat dibutuhkan oleh penduduk desa. Setelah mengetahui begitu
banyak manfaat yang dapat diambil dari berbagai macam koperasi ini, diharapkan
para penduduk ini mulai beralih ke koperasi sebagai kegiatan usahanya. Semakin
banyak koperasi di pedesaan akan lebih baik tentunya.
3.
Media Sosial
Selain
penggunaan metode langsung tersebut, seperti seminar dan pelatihan intensif,
pemerintah pun dapat memanfaatkan kegunaan dari media sosial. Semakin
berkembangnya zaman di era globalisasi ini, mensosialisasikan hal seperti
koperasi ke masyarakat akan lebih mudah tentunya. Dewasa ini, tingkat
masyarakat Indonesia pengguna internet sangatlah banyak jumlahnya. Dari orang
dewasa hingga anak-anak mulai menggunakan internet. dari untuk mencari sebuah
informasi hingga perluasan pergaulan. Nah, dari tujuan pencarian informasi
tersebut, seharusnya penggunaan media sosial akan lebih maksimal dalam
pengenalan koperasi lebih dalam lagi.
Media
Sosial ini dapat didukung pula dari lingkungan pendidikan akan kegunaan media
sosial ini. Seperti dijelaskan diatas bahwa penggunaan internet mulai digunakan
oleh lingkungan anak-anak hingga remaja. Para siswa dapat me-share tentang apa
itu koperasi melalui jejaring sosial seperti twitter, Facebook, dan
lain-lain. Mereka dapat membuat website khusus mengenai semua tentang koperasi
dalam packaging yang menarik dan
kreatif.
Media
penyiaran pun seharusnya digunakan secara maksimal. seperti yang kita dapat
lihat sekarang, sangat jarang sekali kita lihat iklan mengenai koperasi atau
bahkan tidak ada sama sekali. Pemerintah dan pihak penyiaran swata maupun
negeri seharusnya menggunakan media ini untuk mengenalkan koperasi lebih jauh
lagi. Dengan media penyiaran pun akan lebih possible
untuk masuk ke lingkungan pedesaan. Karena di pedesaan sarana seperti ini pasti
tersedia, dibandingkan dengan sarana internet. Internet masih belum menjamah
seluruh rakyat pendesaan, namun televisi saya pikir lebih memungkinkan. Dengan
penayangan tentang koperasi, saya pikir seluruh masyarakat secara luas akan
mulai mengerti apa yang dinamakan koperasi, baik dari segi konkret maupun
abstrak. Serta mengetahui segala macam jenis, fungsi dan manfaat-manfaat yang
terkandung.
Dengan
metode-metode yang dijelaskan diatas, diharapkan dapat membangun koperasi
lebih baik lagi, khususnya dari segi SDM
yang akan menangani koperasi kelak.
Diharapkan pula akan semakin banyak koperasi mewarnai dunia usaha di
Indonesia ini. Sehingga pilar-pilar ekonomi akan jalan dengan seimbang.
Kegiatan ekonomi Indonesia pun pada akhirnya akan membaik dan dapat membuat
rakyat Indonesia mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
No comments:
Post a Comment